Rabu, 09 November 2011

Kemajuan Teknologi Cina

Seiring berjalannya waktu Negara China mulai menyeimbangkan kekuatan ekonominya dengan teknologi. Kini Negara Tirai Bambu tersebut mulai mengembangkan teknologi transportasi yang bisa mengurangi kemacetan.Mode transportasi yang dikembangkan adalah bus yang mengangkang diats jalan raya. Idenya adalah dengan memanfaatkan ruang diatas jalan. Sehingga bisa menghemat biaya konstruksi  dan menimalkan kemacetan. Sementara bus melaju, dibawahnya bisa melaju kendaraan yang maksimal tingginya 2 meter.
 Direncanakan, langkah awal proyek ini akan diterapkan di kawasan Mentougou Beijing pada jalan sepanjang 115 mil atau 186 kilometer, dimulai akhir 2010 kemarin. Proyek ini dirancang oleh Perusahaan Shenzhen Huashi Future Parking Equipment, lewat pengembangan bus tiga dimensi: 3D Express Coach.
Proyek ini memiliki rincian sbb:
* Bus setinggi 4 – 4,5 meter;
* Penumpang berada di posisi “papan setrika” bagian atas;
* Kendaraan lain yang lebih rendah [maksimal 2 meter] dapat melaju di bawah bus;
* Bahan bakar bus menggunakan listrik dan energi matahari;
* Bus bekecepatan sampai 60 km/jam;
* Kapasitas duduk bus 300 penumpang (Jaringan bus bisa membawa sebanyak 1.200 – 1.400 penumpang sekaligus)
Disebutkan, proyek ini dapat mengurangi kemacetan hingga 20-30% dari kondisi yang ada sekarang. Untuk membangunnya, dibutuhkan biaya 500 juta yuan atau US$73 juta.
Kemajuan teknologi pun terjadi pada bidang militer. Kementrian Pertahanan China menguji coba jet tempur siluman J-20. Uji coba juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan AS. Dari sumber pemerintah China, Jet Tempur Siluman tersebut terbang diats kota Chengdu. Dan menurut saksi mata, jet tersebut terbang 15 menit dan kemudian mendarat kembali.
Dan perkembangan kemajuan teknologi China yang terbaru adalah dalam bidang astronomi dan sains. Tanggal 29 September 2011, China berhasil meluncurkan Laboratorium luar angkasa. Lab ruang angkasa ini diberi nama Tiangong-1. Peluncurab lab ini dilakukan di pusat peluncuran satelit Jiuquan, provinsi Gansu. Untuk peluncuran lab ini, China menggunakan roket Long March 2F.
Tiangong-1 akan diluncurkan tanpa awak untuk peluncuran kali ini. Astronot atau di China disebut yuhangyuans akan diluncurkan ke lab ini pada tahun depan. Tiangong-1 akan berada sekitar beberapa ribu kilometer di orbit bumi.

Lab berbobot 8 ton dan memiliki panjang 10,5 meter ini akan beroperasi secara otomatis. Tiangong yang artinya istana surga ini adalah rangkaian pertama dari beberapa rangkaian fasilitas luar angkasa lainnya yang akan diterbangkan selanjutnya.
Dalam beberapa minggu lagi, China akan meluncurkan pesawat luar angkasa nirawak Shenzhou 8 untuk digandengkan dengan Tiangong-1. Penggandengan dua fasilitas luar angkasa dengan bobot belasan ton ini akan menggunakan teknologi Rusia.
Jika semua rencana berjalan mulus, dua misi luar angkasa dengan awak, Shenzhou 9 dan 10, akan diluncurkan tahun depan. Para astronot dijadwalkan tinggal di fasilitas ini selama lebih dari dua minggu.
Program lab luar angkasa ini adalah tahap kedua dari tiga tahap ambisi teknologi luar angkasa China. Tahap pertama adalah sistem kapsul Shenzhou pada tahun 2003. Saat ini, China tengah mengembangkan teknologi yang memungkinkan astronot berjalan di udara. Tahap terakhir dari program ini adalah pembangunan stasiun luar angkasa.
China menargetkan pembangunan stasiun luar angkasa seberat 60 ton. Stasiun China ini jauh lebih ringan dibandingkan stasiun luar angkasa internasional yang dioperasikan AS, Rusia, Eropa, Kanada dan Jepang, yang berbobot 400 ton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar